Pernah engga sih, ketika membaca buku perasaan dan keadaan kalian kurang mengenakkan? Seperti ada saja penghalangnya. Entah sedang banyak pikiran atau lagi banyak aktifitas yang sedang dijalani. Ujung-ujungnya yaa jadi malas untuk melanjutkan dan akhirnya menunda bacaan yang tengah dibaca.
Bukan karena bahan bacaannya kurang sedap dibaca. Kalau pada dasarnya begitu sih, saya pikir salah kalian sendiri kurang cermat dalam memilih buku mana yang tepat untuk dibaca. Akan tetapi dengan keadaan yang kurang mendukung, bisa saja tak sadarkan diri sampai akhirnya tertidur pulas.
Tidak mungkin kalau seandainya dari sekian banyak pembaca belum atau tidak pernah mengalami hal menyebalkan. Nah, di sini kami rangkum beberapa fakta menyebalkan apa saja yang pernah sobat pembaca alami saat membaca buku, diantaranya:
- Mengantuk
Hal paling mendasar dan umumnya sering dikeluhkan oleh pembaca adalah mengalami keadaan mengantuk. Belum membaca barang satu atau dua jam saja mata rasanya sudah mulai tidak karuan. Ada rasa lelah dan kantuk dialami ketika membaca buku. Pada akhirnya seringkali menguap.
Sebetulnya, peristiwa terjadinya rasa kantuk itu disebabkan oleh kemampuan otak belum terbiasa untuk bekerja sama secara optimal, membaca buku dalam waktu yang cukup lama. Soal tips dan solusi, sebetulnya ada segudang cara agar tidak timbul rasa kantuk, dari mulai mencari tempat duduk yang nyaman hingga menjeda waktu baca buku, istirahatlah setidaknya 15 menit lalu mulai membaca buku kembali.
Pokonya jangan lupa juga untuk berlatih dari hari ke hari, meningkatkan intensitas membaca buku. Hasilnya rasa sebal karena mengantuk akan hilang dengan sendirinya, kalau kalian menggunakan kebiasaan tersebut.
- Ketumpahan Air/Robek
Tipe pembaca pasti sangat beragam bentuk dan jenisnya. Ada pembaca kaku alias tidak banyak gerak, bahkan bisa berjam-jam mematung menamatkan buku bacaan. Dan ada juga pembaca yang memang tipikalnya suka serong kanan, serong kiri alias gak bisa diem.
Nah, tipikal pembaca macam ini kadang pernah mengalami hal menyebalkan seperti ketumpahan air. Tidak enak rasanya bila buku yang tengah asyik dibaca tiba-tiba menjadi basah. Ingin mengumpat dan berkata kasar, padahal kalian sendiri pelakunya. Ibarat lempar batu sembunyi tangan, eh batunya masih di tangan. Apes deh…
Ataupun dalam keadaan lain, lantaran lalai dalam merapihkan dan menyimpan buku akhirnya buku tersebut robek dan halaman demi halaman tercecer. Namun, bisa juga disebabkan karena buku itu terkena air dan robek dengan sendirinya. Sebab, bahan setipis kertas pasti akan mudah robek bila terkena air.
- Halaman Kurang Lengkap
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, bagi saya pembaca yang mengalami nasib miris adalah mereka yang ketika membeli buku bajakan halamannya kurang lengkap. Ya jelas dong, namanya juga bajakan. Toh, kalau mau bagus dan lengkap halamannya beli bukunya ori bukan yang kaleng-kaleeeng
Tapi kadang hal menyebalkan macam ini bisa saja terjadi lho. Di saat sudah beli buku original dan hasilnya halaman kurang lengkap. Pembaca serasa sedang membayangkan kejadian yang diceritakan dalam buku tersebut, lantas pudar begitu saja lantaran halamannya hilang. Nah, kalau itu sih wajib komplain langsung pada penerbitnya, segera!
BACA JUGA : Memperingati Hari Buku Anak Sedunia
- Distraksi dari Sekitar
Ada tipe pembaca yang menghiraukan keadaan sekitar, cuek, tidak peduli orang bicara. Akan tetapi ada juga pembaca yang memang tidak suka keramaian ataupun suasana gaduh. Tipe pembaca ini, bakalan mendapat hal menyebalkan dimana paling sering kena distraksi dari sekitar. Tidak ingin rasanya ketika sedang membaca malah hilang fokus, bukan kepada isi tulisan dari buku yang dibaca, melainkan menyimak obrolan orang lain.
Kalau kalian adalah pembaca yang suka keheningan dan tidak ingin kena distraksi, usahakan jauhi keramaian. Begini deh, “Tak apa rela dipenjara bergelut dalam sepi sekalipun asalkan bersama buku.” Usahakan juga, buat yang belum kuat-kuat iman dari notifikasi hape lebih baik heningkan atau jauhi dari pandangan.
- Lupa Tugas / Kerjaan Lain
Jujur saja, saya ataupun diantara kalian tentu pernah merasa terpikirkan di sela-sela membaca buku, seketika teringat pada tugas atau pekerjaan yang belum tuntas. Oleh karena itu, boleh mencintai buku, silahkan sebanyak dan sebesar apapun perasaan kalian kepadanya. Namun tetap ingat, sesibuk apapun tetap utamakan pekerjaan dan tugas. Selesaikanlah. Barulah untuk menghilangkan penatnya, lampiaskan lewat baca buku.
Sekali lagi, beberapa hal menyebalkan di sini bukan malah diantarakan menjadi penghalang ataupun penghambat. Melainkan sekadar berbagi pengalaman yang mungkin pernah serupa, dan dibentuk oleh solusi. Sebab semata hadirnya hal seperti ini juga untuk membedah pandangan kita bahwasanya segala sesuatu hal pasti terdapat kendala. Termasuk dalam konteks membaca buku.